Posts

ANALOGI DINGIN,GELAP DAN MAKSIAT

Image
Apakah dingin itu ada? "Anda akan jawab Tentu saja dingin itu ada." Anda salah Dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin sebenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu -460 derajat Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam. Tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas.  Selanjutnya! Apakah gelap itu ada?" Anda akan jawab lagi "Tentu saja ada!" "Anda salah lagi..! Gelap juga tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Sedangkan gelap tidak bisa. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna. Tapi! Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.  Jadi! Saya akan tanya A

Ingin Terus Dapat Pahala, Lakukan Hal Kecil Ini!

Image
Ketika kebutuhan hidup manusia terpenuhi oleh alam, manusia tidak perlu susah-susah membuat dan mengolah makanan. Manusia cukup mengambil dari alam karena alam banyak menyediakan kebutuhan manusia, terutama makanan. Makanan itu antara lain buah-buahan dan binatang buruan. Kehidupan awal manusia sangat tergantung dari alam. Ketika alam sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia, yang disebabkan populasi manusia bertambah dan sumber daya alam berkurang, maka manusia mulai memikirkan bagaimana dapat menghasilkan makanan. Oleh karena itu, Nabi Muhammad  shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: مَنْ غَرَسَ غَرْساً، لَمْ يَأْكُلْ مِنْهُ آدَمِيٌّ، وَلاَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللهِ، إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ Artinya: “Siapa yang menanam tumbuh-tumbuhan, kemudian dimakan anak Adam (manusia) atau makhluk Allah lainnya, niscaya baginya (pahala) sedekah “ (HR. Muslim) Sabda tersebut menggerakkan para sahabat Nabi untuk melakukan penghijauan. Diceritakan, Abu Darda  radliyallahu

Pengertian Dan Sejarah Tahun Baru Hijriah, Serta Kemuliyaan Tahun Baru Hijriyah

Image
 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Sangat disayangkan kalau banyak Orang Islam tidak mengenal Tahun Hijriah secara pasti, apalagi menggunakannya sebagai ketentuan penanggalan aktifitas. Hal ini dikarenakan kita hidup di alam yang telah didominasi oleh sistim dan tatanan yang bukan berasal dari Islam. Bahkan, sekedar tahu terjadi pergantian Tahun baru Hijriah saja lantaran kalender warnanya merah alias hari libur. Artikel ini bertujuan memberi pemahaman kepada umat Islam agar tahu sejarah tahunnya sendiri, dan agar memiliki identitas dan jatidiri sebagai orang beragama. Tahun pertama Hijriah dimulai pada hari Jumat, 1 Muharram yang bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 M. 1. Sejarah Penentuan Tahun Baru Hijriah sejarah digunakannya sistem perhitungan tahun Islam bermula sejak kejadian di masa Umar bin Al-Khattab r.a. Salah satu riwayat menyebutkan yaitu ketika khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka tahun

Sayyidina Ali dan Seorang Tua Nasrani

Image
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap pagi dan sore Allah SWT selalu memandang wajah orang yang sudah tua, kemudian Allah SWT berfirman: Wahai hamba-Ku, semakin tua usiamu, semakin keriput kulitmu, semakin lemah tulangmu, semakin dekat ajalmu, semakin dekat pula engkau bertemu dengan-Ku. Malulah karena-Ku, karena Aku pun malu melihat ketuaanmu, dan Aku pun malu menyiksamu di dalam neraka. Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Sayyidina Ali KW sedang tergesa- gesa berjalan menuju masjid untuk melakukan jamaah shubuh. Akan tetapi dalam perjalanan - di depan beliau - ada seorang kakek tua yang berjalan dengan tenang. Kemudian Sayyidina Ali memperlambat langkah kaki tidak mendahuluinya karena memuliakan dan menghormati kakek tua tersebut. Hingga hampir mendekati waktu terbit matahari barulah beliau sampai dekat pintu masjid. Dan ternyata kakek tua tersebut berjalan terus tidak masuk ke dalam masjid, yang kemudian Sayyidina Ali KW akhirnya mengetahui bah

KAYA TAPI MELARAT

Image
Seorang Ibu pengemis sedang berdiri di depan pintu sebuah rumah sederhana untuk meminta sedekah. “Minta sedekahnya tuan?” kata Ibu pengemis, sambil menengadahkan tangan. “Kenapa Ibu ini minta di rumah saya ini? Saya kan bukan orang kaya?” Kata pemilik rumah. “Saya tidak minta banyak-banyak Tuan. Seadanya saja. Tapi kalau diberi banyak saya juga mau.” Kata Ibu pengemis. “Kenapa Ibu tidak minta di rumah besar milik orang yang sangat kaya itu?” Kata pemilik rumah, sambil menunjuk ke rumah besar di seberang jalan. “Saya tidak bisa membedakan mana orang yang kaya, dengan orang yang sangat kaya.” Kata Ibu, dengan tangannya tetap menengadah. “Ibu kan bisa lihat kalau rumah orang yang sangat kaya itu lebih besar dari rumahku ini.” “Saya hanya meminta sedekah kepada orang yang punya rumah, tanpa melihat seberapa besar ukurannya.” Kata Ibu itu. “Orang yang rumahnya lebih besar, berarti pasti lebih kaya, Bu?” “Apakah untuk memberi sedekah perlu rumah yang besar, pak?” “Tapi orang yang kaya, p

Mahalkah Ucapan Terimakasih……………..? ?

Image
Krisis Terimakasih…(thank you/matur nuwun) Pada zaman yang serba modern ini apresiasi atas perbuatan atau pemberian orang lain sangat langka. layaknya harga BBM yang membumbung tinggi, rasanyasetinggi langit. Lantas apa yang membuat sepatah kata itu kian mahal? energi, emosi, atau hanya karena kesombongan semata. Ah….. tragis memang. Orang sekarang kebanyakan hanya ingin dipuji, disanjung, dan jadi populer. Tidak m au  tahu bagaimana dengan orang lain. Hanya menuntut orang lain berbuat lebih bagi dirinya saja. Kalau perlu harus menguntungkan, kalau tidak yah….. lewat deh…….. Ada sampai-sampai ada jargon “ada uang disayang, nggak ada uang ditendang”. Kesannya memang Egosentris banget. Suatu hari saya melihat tetangga saya seorang anak sebut saja namanya T (seorang anak kelas 2 SMP),dengan keras ia memanggil mamahnya “Mbok njaluk duit5000!” (mah minta uang 500)pintanya. Kemudian mamanyamemberikan uang yang diminta tersebut. Dengan kasar T meraih uang dari tangan mamanya dan mlengos m

Ketika Dosa Dianggap Hal Biasa

Image
Salah satu dosa yang sering dianggap lumrah dan biasa dilakukan oleh mayoritas orang adalah ghibah (membicarakan kejelekan orang lain). Ghibah dari kata ghaib yang artinya tidak ada karena ketika dibicarakan kejelekannya, objek (orangnya) tidak ada. Menurut istilah, ghibah berarti membicarakan keburukan kejelekan seseorang yang dia tidak suka ketika hel tersebut diceritakan. Ghibah ada beberapa macam, diantaranya ghibah dengan lisan, setiap waktu luangnya hanya dihiasi dengan menjelekkan seseorang, setelah teman yang satu selesai dibicarakan maka giliran teman yang lain untuk menjadi terget korban yang dibicarakan. Selanjutnya ghibah dengan isyarat, yakni mengumbar kejelekan seseorang dengan meniru perbuatannya atau dengan isyarat lainnya. Ghibah bentuk yang lain yaitu dengan tulisan, sudah tidak jarang saat ini yang saling mengkritisi atau menghujat baik antar personal maupun kelompok. Dan yang paling penulis benci adalah ketika orang atau kelompok tersebut mengatas namakan isl